PEMERINTAH KOTA MAGELANG

Disperpa Kota Magelang Upgrade Ketrampilan SDM Dalam Budidaya Sayuran Di Pekarangan80

newsroom || Diskominsta

Selasa, 30 Agustus 2022

Bagikan :

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang secara konsisten kembali menggelar Pelatihan Pemanfaatan ...

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang secara konsisten kembali menggelar Pelatihan Pemanfaatan Pekarangan melalui  Budidaya Tanaman Sayuran. Kegiatan yang diselenggarakan hari jumat (26/08/2022) di aula Disperpa itu diikuti oleh 30 peserta dari Kelurahan  Kramat Utara (RT IV, V dan VI), KWT Berkah Tani kelurahan Magelang dan Kampung Organik Sari Makmur kelurahan Kedungsari. Tampil sebagai narasumber I Made Redana (POPT Ahli Madya) dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Wilayah Kedu dan Miftahudin (Praktisi) dari Kabupaten Magelang.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya memaparkan bahwa ke depan Kota Magelang dalam memperkuat ketahanan pangan akan sangat mengandalkan kegiatan budidaya sayuran di pekarangan dan lahan-lahan sempit, mengingat luasan sawah dan tegal yang terus berkurang karena alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Menurutnya, pangan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar fisik  dan mencegah kelaparan saja.  Lebih dari itu, pangan mengandung gizi yang berperan signifikan bagi peningkatan kualitas hidup manusia sehingga dapat menghasilkan generasi manusia yang sehat, aktif dan produktif. “Untuk itu kita perlu lebih serius dalam upaya peningkatan produksi dan keanekaragaman pangan sebagai Program Prioritas yang berkesinambungan untuk memperkuat ketahanan pangan di level yang lebih baik,”jelasnya.

Lebih lanjut Eri mengungkapkan keadaan gizi masyarakat sangat berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia.  Ia menegaskan bahwa pada dasarnya, keadaan gizi sangat ditentukan oleh konsumsi pangan, baik dari jumlah maupun jenis (keragaman) pangan serta kemampuan tubuh menggunakan gizi makanan.   Zat gizi sangat mempengaruhi  tingkat pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak  manusia yang berdampak produktivitas dan kualitas SDM.

Terinformasi pembangunan ketahanan pangan dewasa ini diarahkan untuk mewujudkan kemandirian pangan yang mampu menjamin ketersediaan pangan sebagai kebutuhan dasar bagi manusia sepanjang waktu. Kekurangan ketersediaan pangan menyebabkan ketahanan pangan terganggu.  Kondisi ini akan menciptakan ketidak stabilan ekonomi, yang berdampak munculnya gejolak sosial dan politik.   

            Pengelolaan dan pemanfaataan lahan pekarangan, dengan mengusahakan penanaman berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sesuai potensi wilayah, akan membantu menjamin ketersediaan bahan pangan. Hasil produksi yang beraneka ragam ini diharapkan dapat membantu pemenuhan gizi keluarga. Pada akhirnya para keluarga dapat menyediakan sendiri bahan pangan yang beraneka ragam dan bervariasi. Dalam kesempatan ini Disperpa juga membagikan  benih/bibit  tanaman sayuran beserta sarana produksinya kepada peserta. Stimulus itu untuk  mendorong masyarakat dalam meningkatkan produksi pangan di lahan pekarangan masing-masing sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi rumah tangganya.

Ditempat terpisah, Kabid Ketahanan Pangan C. Dwi Ratri menambahkan kegiatan yang dilaksanakan sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengamanatkan “pemenuhan pangan sampai tingkat perseorangan, dijamin oleh negara untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas”. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan upaya peningkatan ketersediaan pangan yang beragam dengan memanfaatkan sumberdaya dan kearifan lokal, guna mendukung pencapaian pola konsumsi pangan masyarakat yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). (among_wibowo, red)

 

Bagikan :