PEMERINTAH KOTA MAGELANG

Lakon 'Gayuh Pancer Ratu Tanah Jowo' Semarakkan Pagelaran Wayang Kulit Hari Jadi ke-1119 Kota Magelang

Rudi || Diskominsta

Senin, 21 April 2025

Bagikan :

Perayaan Hari Jadi ke-1119 Kota Magelang turut dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Pendopo Mantyasih

KOTA MAGELANG - Perayaan Hari Jadi ke-1119 Kota Magelang turut dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Pendopo Mantyasih, Magelang, Sabtu (19/4/2025) malam hingga Minggu (20/4/2025) dini hari.

 

Acara yang dihadiri oleh warga Magelang dan sekitarnya ini menampilkan lakon "Gayuh Pancer Ratu Tanah Jowo" yang dibawakan dengan apik oleh dalang Ki Hadi Sukirna dan bintang tamu Mba Asih.

 

"Gayuh Pancer Ratu Tanah Jowo" merupakan cerita sarat makna tentang kepemimpinan dan keluhuran budi dalam tradisi Jawa.

 

Sebelumnya, penonton disuguhi penampilan menarik Karawitan Maeraki SMP Negeri 6 Kota Magelang serta kolaborasi Penari Sanggar Maeraki.

 

Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Magelang Damar Prasetyono, Wakil Wali Kota Magelang dr. Sri Harso, Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi, jajaran pejabat Forkopimda dan tamu undangan lainnya.

 

Damar menuturkan, pagelaran wayang kulit ini selain memperingati Hari Jadi Kota Magelang juga sebagai upaya melestarikan seni dan budaya tradisional sebagai identitas bangsa dan daya tarik wisata.

 

"Tentu wayang kulit ini budaya masyarakat yang harus dilestarikan," ujar Damar disela-sela kegiatan.

 

Sesuai dengan makna lakon wayang malam itu, Damar mengungkapkan, sebagai seorang yang saat ini diamanahi memimpin Kota Magelang, dirinya merasa diingatkan oleh pesan luhur dari lakon tersebut.

 

"Kepemimpinan sejati bukan hanya tentang kedudukan, atau tentang kemenangan dari hasil proses pemilihan. Lebih dari itu, ini juga menyangkut tentang kelayakan batin, tentang integritas, pengabdian, dan kerendahan hati dalam menjalankan amanah," tandasnya.

 

Dikatakan, lakon ini bukan hanya hiburan namun cermin, sekaligus pengingat bahwa dalam setiap peran kepemimpinan ada amanah besar yang tak boleh dilupakan.

 

Amanah yang dimaksud adalah mengumatakan kepentingan masyarakat, menjaga integritas dan kepercayaan serta meneguhkan nilai-nilai 'laku utomo' (perilaku utama) dalam setiap keputusan yang diambil.

 

Damar melanjutkan, wayang bukan sekadar pertunjukan semalam. Ini adalah warisan, petuah, dan pancaran kebijaksanaan budaya nusantara. Maka dia mengajak untuk terus "nguri-uri" kabudayan.

 

Penampilan Ki Hadi Sukirna dengan gaya khasnya berhasil memukau para penonton tanpa mengurangi esensi dari cerita yang disampaikan.

 

Pagelaran wayang kulit ini menjadi salah satu rangkaian acara yang paling dinanti dalam perayaan Hari Jadi ke-1119 Kota Magelang. Selain sebagai hiburan, acara ini juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan menumbuhkan rasa cinta terhadap seni dan budaya tradisional. (prokompimkotamgl)

 

 

 

 

Bagikan :