Kota Magelang Tingkatkan Daya Saing PKL dan UMKM
Rudi || Diskominsta
Selasa, 23 September 2025

Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung ekonomi Kota Magelang.
KOTA MAGELNG - Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung ekonomi Kota Magelang. Maka, perlunya meningkatkan daya saing dengan terus berbenah dan inovatif.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan PKL dan UMKM Kota Magelang di Aula Kantor DPPKUM, Senin (22/9/2025).
“PKL dan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Kota Magelang. Data BPS mencatat ada 3.371 perusahaan mikro dan kecil yang beroperasi di kota ini, belum termasuk ribuan PKL yang tersebar di berbagai titik,” ujar Damar.
Ia menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang telah menata sejumlah lokasi strategis sebagai pusat kuliner dan perdagangan, di antaranya Jenggolo (50 unit), Armada Estate (35 unit), Sriwijaya (28 unit), Badaan (25 unit), Sigaluh (32 unit), dan Tuin van Java (153 unit).
“Shelter-shelter ini adalah wajah kuliner dan perdagangan Kota Magelang, etalase pertama yang dilihat wisatawan, sekaligus denyut nadi ekonomi masyarakat yang harus kita jaga,” tambahnya.
Damar mengapresiasi kontribusi PKL dan UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Magelang yang pada 2024 tercatat 5,56 persen.
Namun demikian, ia mengingatkan masih ada sejumlah tantangan yang perlu dibenahi bersama, mulai dari ketertiban lokasi dan jam operasional, kualitas sarana dagang, hingga sertifikasi halal.
Selain itu, persoalan higienitas, pemasaran digital, dan akses permodalan juga menjadi perhatian. “Kita ingin UMKM naik kelas. Dari usaha tradisional menjadi modern, dari pedagang lokal menjadi pelaku usaha yang mampu menembus pasar digital dan wisata,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Damar menekankan lima hal penting bagi pelaku usaha yakni sertifikasi halal, standarisasi penyajian dan kebersihan, menciptakan lingkungan dagang yang bersih dan sehat, optimalisasi pemasaran digital dan penggunaan pembayaran modern seperti QRIS dan kolaborasi dengan berbagai pihak agar shelter bisa berkembang menjadi destinasi kuliner yang representatif.
Kepala DPPKUM Kota Magelang Syaifullah memaparkan singkat bahwa pelatihan diikuti oleh 20 pengurus shelter UMKM Kota Magelang. Kegiatan ini menjadi wadah bagi pemerintah daerah untuk mendorong pelaku usaha agar lebih tertib, higienis, dan mampu memanfaatkan teknologi. (prokompimkotamgl)